top of page

Collecting Lesson Learned from Kak Angkie Yudistia

  • Writer: Krisan Valerie Sangari
    Krisan Valerie Sangari
  • Aug 1, 2020
  • 4 min read

Updated: Aug 2, 2020


“Never try to be better than someone else. Instead, learn from others.” – John Wooden

Yup! Aku setuju dengan ungkapan tersebut. Rasanya, hidup kita terlalu singkat jika ingin mempelajari semua hal secara mandiri, tapi di satu sisi pengalaman sendiri juga tetap menjadi guru yang terbaik! Sehingga menurut aku, tidak ada salahnya jika kita memiliki sosok inspirasi di hidup kita, dengan tetap mengingat untuk tidak bergantung penuh pada orang tersebut, remember that at the end, you are the one who lives your life! \(^^)/


Tapi… where can we find these inspiring people to learn from???

The answer is, everywhere!


Saat ini aku mau sharing salah seorang pemimpin di Indonesia yang menurut aku, is amazingly inspiring for me! Nah saat ini aku sedang mengikuti program Lead Others Series 2020 dari Tanoto Foundation yang merupakan rangkaian leadership development activities. Luckily through this program, aku mendapatkan kesempatan untuk bertemu, the one and only, Kak Angkie Yudistia.


Okay, so a brief introduction about the beautiful Mrs. Angkie Yudistia, seorang penyandang disabilitas yang memiliki abilitas tak terkalahkan. Pada tahun 2019 kemarin, sempat hype berita tentang perekrutan Staff Khusus Millenial oleh Bapak Presiden RI, Pak Joko Widodo. Kak Angkie merupakan salah satu staff khusus yang bergerak di bidang sosial. Kak Angkie juga adalah pendiri suatu social enterprise bernama Thisable. So cool! Jadi Thisable enterprise ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dan menjadi support system bagi penyandang disabilitas di Indonesia.


Why am I inspired? I am glad you asked,

“Sebaik-baiknya manusia, adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain” merupakan ungkapan yang sering kita dengar (shout out to all my amazing Muslim friends!). Itu juga yang menjadi patokan Kak Angkie dalam menentukan life purpose-nya. Aku selalu kagum dengan orang-orang yang memiliki kemauan dan tekad untuk membawa kebaikan bagi orang lain. Lepas dari agama, suku, dan bangsa, kindness and goodness is for everyone. And who will spread that? Us.


Selama aku hidup, aku sering berdiskusi dengan beberapa orang yang sangat mengagungkan tindakan kebaikan, not to make people impressed, but rather to express ourselves. Ketika kita ngelakuin kebaikan kepada orang lain, akan terasa suatu perasaan yang sangat indescribable! Di saat lagi sedih dan senang, apapun emosi yang sedang dirasakan, menolong orang lain adalah sebuah terapi yang membuat orang lain dan diri kita merasa much better. This amazing trait of helping others is strongly shown in the masterpieces that Kak Angkie has made so far.


But before we dig in more in to the topic of helping others, one thing we must help is ourselves. Yep, saudara-saudara terkasih, sebelum kita menolong orang lain, kita harus beresin dulu diri sendiri! Gimana kita mau ngurus hidup orang lain sedangkan diri kita (satu-satunya hal yang bisa kita control sepenuhnya) belum kita urus. Self-love is not selfish, guys! Mengenali diri sendiri, kelemahan dan kekuatan kita, adalah kewajiban. Mengakui kesalahan dan kebaikan yang pernah kita lakukan juga adalah sesuatu yang perlu dilakukan. Dan yang pasti, kita harus menerima semua itu. It will take time, but we can get through it! Kak Angkie juga sama, beliau harus melewati banyak ups and downs sehingga bisa mengenali diri dan menerima dirinya. Dari situ, Kak Angkie bisa tahu what she can do with herself in reaching her goals, salah satunya adalah untuk membantu orang lain.


Bahkan, di masa pengenalan diri ini, kita bisa mendapatkan pemicuh akan motivasi dan life purpose kita. In example, Kak Angkie harus merasakan keterbatasan kesempatan yang sangat tidak mengenakkan karena disabilitasnya, dan itu ga sekali saja, tapi dari situ Kak Angkie mendapat determinasi yang kuat agar penyandang disabilitas lainnya tidak akan merasakan hal buruk yang sama. Amazing. Dari keterpurukan itu, muncul suatu motivasi yang mulia sampai bisa menghantar Kak Angkie ke tempat yang beliau berada sekarang.

Aku yakin there’s a lot of people that went through the same thing as her, maybe, including you? ^^


So relating her life purpose to the SDGs (sustainable development goals), Kak Angkie terlihat sangat berfokus pada SDG nomor 10 (Reduced Inequalities), khususnya dalam bidang disabilitas. Aku sendiri memiliki fokus SDG yang berbeda, tapi perlu diingat bahwa setiap butir SDG sangat berkaitan dan mendukung! This SDG, reduced inequalities, is needed in every sector of the world. Semua orang memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk menjalani dan menikmati setiap aspek kehidupan. Fokus saya, SDG 11, 12, dan 13 (Sustainable Cities and Communities, Climate Action, dan Life on Land) juga tidak terpisahkan dari SDG nomor 10. Kehidupan masyarakat dan perkotaan yang sejahtera, pemanfaatan dan kelestarian alam serta iklim yang stabil merupakan hak setiap orang, bukan?


Speaking about SDGs, yang merupakan sebuah rangkaian tujuan bersama dari masyarakat global demi dunia yang berkelanjutan dalam bidang sosial dan alam. Banyak hal yang sangat bisa kita lakukan untuk berkontribusi dalam merespon isu global. Sesederhana kita membantu pengembangan daerah kita dan lingkungan terdekat kita, hal tersebut sudah sangat membantu! Dari aku sendiri, bersama dengan teman-teman hebat dari daerah saya, kami mendirikan komunitas anak muda yang ingin memajukan kapasitas dan kualitas generasi muda di Sulawesi Utara. Tahun lalu kami sudah melakukan kegiatan english-teaching volunteering-activity di panti asuhan Bukit Harapan, Manado. Dan tahun ini kami akan menyelenggarakan project baru untuk mendukung fasilitas pendidikan di beberapa *sensor* coming soon yaa! (For further updates check @yfy.kawanua on Instagram)


Itu merupakan salah satu contoh actionable plan yang berdampak pada masyarakat, especially for the young generation. The main goal of the projects in this community is to empower youth in our province. Hal ini juga dapat aku temui ketika menggali insights dari Kak Angkie, she also aims to empower the community, specifically, the disabled people.


What about you? Punya personal inspiring leader ga? Apa aja insight yang kamu dapatkan dari beliau? ^^

Comments


©2019 by Krisan Valerie Sangari. Proudly created with Wix.com

bottom of page